Cinta Kasih & Penderitaan
Manusia dan Cinta Kasih
A. Pengertian
1. CINTA KASIH
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan
sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa
yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
- Cinta bersifat manusiawi
- Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
- Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut
- Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
- Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas suka rela
- Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
- Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia
2. KASIH SAYANG
Erich Fromm dalam bukunya “Semi Mencintai” mengemukakan tentang adanya macam-macam cinta, yaitu :
- Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta Persaudaraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
- Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya
- Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dari diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
- Cinta terhadap ALLAH
3. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib
sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat
atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan
realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat
dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
- Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
- Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
- Kemesraan Manusia Usia Lanjut
4. PEMUJAAN
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita
senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja
pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang
ada. Seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para
leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya
Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur
adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup,
dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari
leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan
nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan
keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
5. BELAS KASIHAN
Belas kasihan, Belas Kasih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
6. CINTA KASIH EROTIS
Cinta
kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat
ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di
campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh
cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
B. Unsur Cinta
Pengertian cinta menurut Dr. Sarlito W Sarwono bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu:1. Keterikatan
Adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. Keintiman
Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua 3. Kemesraan
Adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.C.Bentuk Cinta
-
Eros, asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain. Misalkan "Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe…" N faktor x lainnya yg berhubungan dengan fisik sehingga menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
-
Storge, ikatan alami antara ibu dan anak, bapak, anak-anak, dan sodara. William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T. Words, 1974).
- Philia, setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa daripada tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian manusia—intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
A. Pengertian
1. PENDERITAAN
Penderitaan atau rasa sakit dalam arti luas, dapat menjadi pengalaman ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif dari afektif fenomena. Kebalikan dari penderitaan adalah kesenangan atau kebahagiaan.
Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik atau mental. Hal ini dapat datang dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-faktor dari durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari, berguna atau tidak berguna, pantas atau tidak layak.
Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan beberapa aspek dari penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan, proses, asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan budaya perilaku, obat, manajemen, dan menggunakan.
2. SIKSAAN
Penyiksaan (bahasa Inggris: torture) adalah tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang parah kepada seseorang. Alasan-alasan dilakukannya penyiksaan antara lain sebagai hukuman, untuk mendapatkan pengakuan, sebagai metode interogasi untuk mendapatkan informasi, atau untuk mengintimidasi pihak ketiga. Beberapa definisi penyiksaan terbatas pada tindakan penyiksaan yang dilakukan oleh negara, tetapi terdapat pula definisi penyiksaan termasuk yang dilakukan oleh organisasi non-negara. Penyiksaan telah dilakukan oleh banyak negara sepanjang sejarah, dari zaman kuno hingga zaman modern. Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas, negara-negara Barat menghapus penggunaan penyiksaan secara formal dalam sistem peradilan, tetapi penyiksaan terus digunakan. Berbagai metode penyiksaan yang digunakan seringkali dilakukan dalam kombinasi; bentuk penyiksaan fisik yang paling umum adalah pemukulan. Sejak abad kedua puluh, banyak penyiksa yang lebih memilih metode penyiksaan tanpa bekas luka atau psikologis untuk memberikan penyangkalan atas penyiksaan yang telah dilakukan. Banyak penyiksa yang beroperasi dalam lingkungan organisasi yang permisif yang memfasilitasi dan mendorong perilaku mereka. Korban utama penyiksaan biasanya adalah orang-orang yang miskin dan terpinggirkan yang diduga melakukan kejahatan biasa. Namun, penyiksaan juga terkadang dilakukan kepada tahanan politik, yang kurang mendapatkan perhatian. Hukuman badan dan hukuman mati terkadang dianggap sebagai bentuk penyiksaan, meskipun hal ini adalah kontroversial secara internasional.
Penyiksaan dapat bertujuan untuk mematahkan keinginan korban, menyakiti korban, hingga menghancurkan pilihan dan personalitas yang mereka miliki. Penyiksaan adalah salah satu pengalaman yang paling menghancurkan yang dapat dialami seseorang dan juga dapat berdampak negatif pada individu dan institusi yang melakukannya. Penelitian opini publik menunjukkan penentangan umum terhadap penyiksaan. Penyiksaan dilarang menurut hukum internasional untuk semua negara dalam semua keadaan dan secara eksplisit dilarang oleh beberapa perjanjian internasional. Oposisi terhadap penyiksaan mendorong pembentukan gerakan hak asasi manusia setelah Perang Dunia II. Penyiksaan terus menjadi masalah hak asasi manusia yang penting. Meskipun insidennya telah menurun, penyiksaan masih dilakukan oleh sebagian besar negara.
3. KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan Mental (Bahasa Inggris: Mental Breakdown) adalah sebuah penyakit kejiwaan yang akut, terbatas pada waktu tertentu, dan muncul dalam bentuk depresi klinis yang dipicu oleh stres, tekanan, kecemasan, atau disosiasi dalam diri seseorang, sehingga mereka tak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-hari hingga gangguan ini hilang.B. Penyebab Penderitaan
Perbuatan Buruk ManusiaPenderitaan yang menimpa manusia terjadi karena
perbuatan dalam hubungan dalam sesame manusia dan perbuatan dalam hubungan
manusia dengan alam lingkungannya, penderitaan ini dapat juga disebut “nasib
buruk” karena perbuataan manusia. Penderitaan manusia karena nasib buruk dapat
diperbaiki agar menjadi nasib lebih baik. Dengan kata lain, manusialah dapat
memperbaiki nasibnya. Jadi, nasib buruk itu penyebabnya adalah manusi dan
manusia juga yang memperbaikinya. Nasib burk dibedakan dengan “takdir” yang
penyebabnya adalah tuhan dan tuhan juga yang menetapkan takdir.
a. Perbuatan
buruk kepada orang lain
Perbuatan buruk manusia merupakan salah satu
penyebab manusia lain menderita. Penderitaan yang mereka alami sangat menderita
bahkan menyebabkan kematian. Penderitaan berat akibat perbuatan buruk manusia
akan meninggalkan noktah hitam yang tidak mungkin dihapus dalam perjalanan
hidup penderitanya.
b. Perbuatan
buruk kepada alam lingkungan
Perbuatan buruk manusia pada alam lingkungan juga
menjadi penyebab penderitaan manusia, tetapi saying manusia tidak mau menyadari
perbuatannya itu. Mungkin kesadaran itu baru akan timbul setelah terjadi
musibah yang mengakibatkan penderitaan manusia.
a. Kawin
paksa
Penderitaan akibat kawin paksa, perceraian, atau
kehingan buah hati yang disayangi juga menghiasi kehidupan manusia karena
menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Kawin paksa yang masih terdapat dalam
masyarakat merupakan satu diantara sumber penyebab terjadinya penderitaan .
wajar apabila seorang anak (pria atau wanita) tidak menerima perlakuan orang
tua yang memaksanay kawin dengan pasangan yang bukan pujaannya. Kawin paksa
tidak pernah didasari ras akasih sayang, kecuali kebencian, karena itu sifatnya
selalu rapuh dan tidak membangkitkan gairah hidup. Akhirnya perceraianlah yang
menjadi ujung tombaknya.
b. Perceraian
Perceraian suami istri mengakibatkan penderitaan
bagi anak. Bagaimanapun juga perkembanagn anak memerlukan asuhan dan bimbingan
orang tua semenjak dia lahir. Ini adalah nilai-nilai kemanusian yang mmerlukan
penghayatan. Jika terjadi perceraian, kemungkinan anak ikut ibu atau ayahnya.
c. Kematian
Kehilanagn buah hati curahan kasih sayang juga
menjadi sumber penderitaan manusia. Kematian anak yang disayangi ataupun
kematian kekasih yang tercinta merupakan contoh yang banyak terjadi dalam
masyarakat yang menyentuh niali-nilai kemanusian.
3. Penyakit,
Siksaan, Azab tuhan
Penderitaan yang dialami manusia dapat juga disebabkan
oleh penyakit,siksaan, dan azab tuhan. Namun, kesabaran, tawakal, dan optimism
merupakan upaya manusia guna mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus
penderiataan manusia yang menyentuh nilai-nilai kemanusian yang dapat dipetik
hikmah dengan menghayati makna dan akibat yang ditumbulkannya dengan demikian
diharapkan tumbuh kesadaran dalam diri manusia untuk memelihara nilai-nilai
kemanusiaan dan menjadikannya pedoman hidup.C. Pengaruh Penderitaan bagi orang yang Mengalami
1. Pengaruh negatifOrang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruih bermacam-macam sikap dan dirinya. Sikap yang timbul dapat
berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap keewa,
putus asa, atau ingin bunuh diri. Sikap ii diungkapkan dalam berbagai bahasa
yang bernada negative, antara lain :
a. Sesal
dahulu pendapaatan, sesal kemudian tidak berguna
b. Nasi
sudah menjadi bubur
c. Seandainya
aku tahu, tidak akan ku berbuat demikian
d. Lebih
baik mati berkalang tanah dari pada hidup bercermin bangkai
e. Bagai
kerakap tumbuh dibatu, hidup enggan mati tak mau
f. Kehidupan
adalah penderitaan berkepanjangan
Sebagai kelanjutan dari sikap negatif dapat timbul
sikap anti, yang bersifat reaktif dan perlawanan , misalnya :
a. Anti
kawin ( tidak mau kawin)
b. Anti
kawin paksa
c. Anti
lawan jenis
d. Anti
ibu tiri
e. Anti
peperangan
Orang yang mengakami penderitaan mungkin juga akan
memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan
melainkan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan
hanyalah bagian dari kehidupan yang dapat member pengalaman, memecahkan masalah
untuk mencapai hari esok yang lebih sejahtera. Hidup tanpa penderitaan samalah
dengan gelombang datar ditengah lautan. Sikap positif atau optimis bianya kreatif
dan produktif, tidak mudah menyerah pada keadaan.
Apabila sikap negatif dan sikap positif dari
penderitaan dikomunikasikan kepada masyarakat, masyarakat akan memberikan
penilaiannya. Penelian itu dapat berupa kemauan atau ksediaan untuk mengadakan
perubahan nila-nilai kemanusiaan dalam masyarakat dengan tujuan perbikan
keadaan. Nilai-nilia kemanusiaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan
diganti dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lebih kondusif dengan kondisi
masyarakat. Nilai-nilai kemanusiaan yang
berupa hambatan harus disingkirkan, berdasarkan uraian dalam pembahasan diatas
dapat diiventarisasikan nilai-nilai kemanusiaan yang dirasakan sebagai hal yang
sudah using antara lain kawin paksa, ketidak seimbanagan status, fungsi, serta
peran suami dan istri dalam keluarga, pembedaan perlakuan kepada anak tiri yang
cenderung tidak manusiawi.
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap beberapa kasus
penderitaan manusia , maka dapat ditemukan berbagai sikap kemanusiaan, nilai
kemanusiaan, serta sifat kemanusiaan yang sangan bermanfaat untuk memperdalam
dan memperluas persepsi, tanggapan, wawasan, dan penalaran terhadap
masalah-masalah kemanusiaan.berbagai sikap itu antara lain :
a. Penghargaan
kepada sesame manusia
b. Keseimbangan
status, fungsi, serta peran suami dan istri dalam keluarga
c. Perlakuan
yang sama terhadap anak kandung dan anak tiri
d. Penyesalan,
kecewa, putus asa, dan optimis.
Selain sikap kemanusiaan, dapat pula diinventarisasi
berbagai nilai kemanusiaan . dalam kehidupan masyrakat, berbagai nilai
kemanusian tersebut, antara lain :
a. Harga
diri, nama baik, martabat, kehormatan, dan perlindungan diri
b. Status
, fungsi, dan peran dalam klkeluarga serta masyarakat
c. Perlakuan
yang sama, perjuanagn, dan kebebasan
d. Diangkat
sebagai anak sendiri dan member pendididkan
Berbagai sifat kemanusiaan yang dapat
inventarisasi, antara lain adalah kepedulian kepda korbamn musibah, kasih
saying kepada anakk yatim ataupun belas kasian kepada anak tiri melalui
pengkajian dan penghayatan kasus nyata dan karya cipta, dapat diperhalus budi
nuranni manusia.D. Contoh Penderitaan
- Pemutusan hak kerja: Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya.
- Kehilangan orang tua: Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
- Kemiskinan: Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
- Bencana: Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
DAFTAR PUSTAKA :
https://yudhatri.wordpress.com/2011/04/06/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang-kemesraan-dan-pemujaan/
https://okhacool.wordpress.com/2009/01/17/3-macam-bentuk-bentuk-cinta/
http://kentutsiangbolong.blogspot.co.id/2009/06/3-unsur-dalam-sebuah-cinta.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Belas_kasihan
https://dewaruci2.wordpress.com/2011/06/29/contoh-contoh-penderitaan/
http://arianirini.blogspot.co.id/2014/06/penderitaan-dan-penyebabnya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekalutan_mental
https://id.wikipedia.org/wiki/Siksaan
https://id.wikipedia.org/wiki/Penderitaan
0 comments