SIM (Sistem Informasi Manajemen) & SPK (Sistem Penunjang Keputusan)
SIM (Sistem Informasi Manajement) & SPK (Sistem Penunjang Keputusan)
A. DEFINISI
SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Menurut Barry E.Cushing (dalam Erma, 2012), SIM adalah
Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian.
Menurut McLeod dan Schell (dalam
Zakiyudin, 2011), Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah suatu sistem berbasis
komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguuna yang memiliki
kebutuhan serupa.
Menurut Murdick
dan Ross (dalam Sutabri, 2005), SIM merupakan proses komunikasi di mana
informasi masukan (input) direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output
yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian dan pengawasan.
Berdasarkan
berbagai pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa SIM merupakan pengelolaan sumber daya informasi
secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja organisasi.SPK (Sistem Penunjang Keputusan)
Konsep pendukung keputusan (SPK)/Decision Support System (DSS)
pertama kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Scott Morton. Menurut Gorry dan
Morton (1971) yang mendefinisikan DSS sebagai ”Sistem berbasis komputer interaktif,
yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model
untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur”. Untuk memberikan
pengertian lebih mendalam, dibawah ini akan diuraikan beberapa definisi mengenai SPK yang
dikemukakan oleh berbagai ahli diantaranya :
- Menurut Little (1970), sistem pendukung keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian,guna membantu para manajer mengambil keputusan.
- Menurut Bonczek (1980), sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang Berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi yaitu :
Sistem bahasa,
sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah Sistem pendukung keputusan
tidak ditekankan untuk membuat
keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk
menggantikan fungsi pengambil keputusan
dalam membuat keputusan. Tapi sistem ini dirancang hanya untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan
tugasnya.
Menurut
Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan
keputusan tak terprogram. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan menurut
Simon yaitu:
- Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang
bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang
dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk
mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
- Kegiatan Merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif dan kegiatan dimana
menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin.
- Kegiatan Memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan
kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
- Kegiatan Menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang
menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang
lalu.
B. Konsep SPK
Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Merupakan
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan
masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur.
C. Tujuan SPK
Tiga tujuan yang harus
dicapai SPK (Marimin 2005) yaitu :
- Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
- Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
- Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya.
D. Manfaat SPK
SPK dapat
memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK
adalah :
- SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
- SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
- SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
Walaupun suatu SPK
mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil
keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan. Dalam
arti berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik
yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada
masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu
tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.
E. Peran DSS dalam Menyelesaikan Masalah
DSS dapat
memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan
dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer. Istilah sistem pendukung keputusan (Decision Support System-DSS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang
membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer
dan computer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah
diperoleh melalui tahapan-tahapan dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang
umum sebagaimana berlaku dibanyak perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan
sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Perlakuan
penyelesaian masalah dikelompokkan kedalam tiga tahapan,yaitu : langkah
persiapan, langkah pendefinisian dan langkah pemecahan. Solusi masalah sistem
adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling baik,
sebagaimana yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar dimana
menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai
sistem tersebut. Manajer juga harus memiliki informasi yang menggambarkan saat
ini (current state), apa yang dicapai sistem tersebut saat ini. Jika terdapat
gap antara dua keadaan ini,maka dipastikan adanya masalah dan harus segera
dipecahkan.
Perbedaan
antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria
solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini
berubah menjadi situasi yang diinginkan. Jika situasi ini menunjukkan tingkat
kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan , maka
tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan
tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada
pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat
dipertahankan,maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Dalam
penyelesain masalah, manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang
harus diselesaikan. Model terbagi menjadi empat jenis dasar, yaitu : model
fisik, model naratif, model grafis dan model matematis. Penggunaan model sangat
penting artinya untuk memberikan pengertian, memfasilitasi komunikasi dan
memprediksi masa depan.
Dalam
prakteknya, para manajer jarang memecahkan masalah sendirian. Ia dibantu oleh
berbagai komite, tim proyek dan satuan satgas yang ada di perusahaan. Menyadari
kenyataan ini, para pengembang system telah mengadaptasi decision support
system (DSS) kedalam pemecahan masalah secara kelompok atau group decision
support system (GDSS).DAFTAR PUSTAKA :
Santi, N, C, R & Eniyati,S. (2010). Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Prestasi Dosen
Berdasarkan Penetilian dan Pengabdian Masyarakat. Jurnal Teknologi
informasi DINAMIK. Vol 15. No.2.
Sutabri, Tata. (2005). Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Turban, Efraim & Aronson, Jay E. (2001) . Decision Support Systems and Intelligent
Systems sixth edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.
Marimin. (2005). Teori
dan aplikasi Sistem Pakar dalam teknologi manajerial. Bogor : IPB Press.
Zakiyudin, Ais.(2011). Sistem
Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit
Mitra Wacana Media.
Erma_sova.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30576/SIM.pdf
0 comments