SIM (Sistem Informasi Manajemen) & SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

by - 19.58

SIM (Sistem Informasi Manajement) & SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

A. DEFINISI


SIM (Sistem Informasi Manajemen)


        Menurut Barry E.Cushing (dalam Erma, 2012), SIM adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
       Menurut McLeod dan Schell (dalam Zakiyudin, 2011), Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguuna yang memiliki kebutuhan serupa.
        Menurut Murdick dan Ross (dalam Sutabri, 2005), SIM merupakan proses komunikasi di mana informasi masukan (input) direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa keputusan tentang perencanaan, pengoperasian dan pengawasan.
            Berdasarkan berbagai pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa SIM  merupakan pengelolaan sumber daya informasi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja organisasi.

SPK (Sistem Penunjang Keputusan)

         Konsep pendukung keputusan (SPK)/Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada tahun 1970-an oleh Scott Morton. Menurut Gorry dan Morton (1971) yang mendefinisikan DSS sebagai ”Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak terstruktur”. Untuk memberikan pengertian lebih mendalam, dibawah ini akan diuraikan  beberapa definisi mengenai SPK yang dikemukakan oleh berbagai ahli diantaranya :

  • Menurut Little (1970), sistem pendukung keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model  untuk  data  pemrosesan  dan penilaian,guna membantu para manajer mengambil keputusan.
  • Menurut Bonczek (1980), sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang Berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi  yaitu  :
            Sistem bahasa, sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah Sistem pendukung keputusan tidak ditekankan  untuk  membuat  keputusan.  Dengan sekumpulan kemampuan  untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya  berfungsi sebagai alat bantu  manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan  fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan. Tapi sistem ini dirancang hanya untuk  membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
            Menurut Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan menurut Simon yaitu:

  • Kegiatan Intelijen
     Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.

  • Kegiatan Merancang
     Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.

  •  Kegiatan Memilih
     Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.

  • Kegiatan Menelaah
      Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan – pilihan yang lalu.


B. Konsep SPK

 

      Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur.

C. Tujuan SPK


     Tiga tujuan yang harus dicapai SPK (Marimin 2005) yaitu :

  • Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
  • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan daripada efisiensinya.

D. Manfaat SPK

            SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :

  • SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
  • SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  • SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
    Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan. Dalam arti berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjagadiskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.


E. Peran DSS dalam Menyelesaikan Masalah

 https://data.whicdn.com/images/254993580/original.gif
            DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer. Istilah sistem pendukung keputusan (Decision Support System-DSS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer dan computer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah diperoleh melalui tahapan-tahapan dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang umum sebagaimana berlaku dibanyak perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
            Perlakuan penyelesaian masalah dikelompokkan kedalam tiga tahapan,yaitu : langkah persiapan, langkah pendefinisian dan langkah pemecahan. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling baik, sebagaimana yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar dimana menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai sistem tersebut. Manajer juga harus memiliki informasi yang menggambarkan saat ini (current state), apa yang dicapai sistem tersebut saat ini. Jika terdapat gap antara dua keadaan ini,maka dipastikan adanya masalah dan harus segera dipecahkan.
            Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Jika situasi ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan , maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan,maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
            Dalam penyelesain masalah, manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Model terbagi menjadi empat jenis dasar, yaitu : model fisik, model naratif, model grafis dan model matematis. Penggunaan model sangat penting artinya untuk memberikan pengertian, memfasilitasi komunikasi dan memprediksi masa depan.
            Dalam prakteknya, para manajer jarang memecahkan masalah sendirian. Ia dibantu oleh berbagai komite, tim proyek dan satuan satgas yang ada di perusahaan. Menyadari kenyataan ini, para pengembang system telah mengadaptasi decision support system (DSS) kedalam pemecahan masalah secara kelompok atau group decision support system (GDSS).






DAFTAR PUSTAKA :

Santi, N, C, R & Eniyati,S. (2010). Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Prestasi Dosen Berdasarkan Penetilian dan Pengabdian Masyarakat. Jurnal Teknologi informasi DINAMIK. Vol 15. No.2. 


Sutabri, Tata. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Penerbit ANDI.


Turban, Efraim & Aronson, Jay E. (2001) . Decision Support Systems and Intelligent Systems sixth edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.


Marimin. (2005). Teori dan aplikasi Sistem Pakar dalam teknologi manajerial. Bogor : IPB Press.


Zakiyudin, Ais.(2011). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit  Mitra Wacana Media.


Erma_sova.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/30576/SIM.pdf


You May Also Like

0 comments

Brown Bobblehead Bunny