TEORI TENTANG PROSES KREATIF

by - 22.05




     

KELOMPOK 4 : 
Dwi Aprillia Yulita (12515032) 
Dimas Ansory (11515915) 
Sarah Dewi Uli Pasaribu (17515854)

A.    TEORI WALLAS

            Pada tahun 1926, Wallas mengeluarkan sebuah buku yang berjudul The Art of Thought.  Buku ini membahas mengenai empat tahapan dari proses kreatif, karena secara umum kreativitas muncul dalam proses empat tahap yang berkelanjutan mengalir perlahan-lahan dari diri manusia. Berikut adalah tahapan-tahapan dari proses kreatif Wallas.
1.        Tahap Persiapan (Preparation)
Selama tahap ini, kita menyelidiki suatu masalah, menerapkan diri kita pada analisis yang sulit, sadar, sistematis tapi belum membuahkan hasil apapun (Klein, 2013). Pada tahap ini, pemikir berpusat pada pekerjaan awal yang disadari, dimana otak mulai mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Setelah itu, pemikir pun lalu menjadi akrab dengan masalah yang sedang diselidiki, lalu mencoba mencari solusi terhadap masalah tersebut dengan cara belajar berpikir, mecari jawaban, bertanya kepada orang lain, dan lain sebagainya.  (Weisberg, 2006).

2.        Tahap Inkubasi (Incubation)
Menurut Klein (2013), pada tahap ini, kita berhenti berfikir secara sadar mengenai masalah tersebut dan membiarkan pikiran tidak sadar kita untuk mengambil alih. Wallas menyarankan untuk menseriusi tahap inkubasi ini. Kita harus berelaksasi, dan berhenti berfikir mengenai masalah tersebut. Kita harus menghindari hal-hal yang mungkin mengganggu pikiran tidak sadar kita, seperti membaca materi yang serius.
Menurut Fachruddin (2015), Fungsi utama pikiran tidak sadar selama tahapan ini adalah mengaitkan berbagai ide. Kreativitas merupakan hasil kemampuan pikiran dalam mengaitkan berbagai gagasan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik.
Berikut adalah sejumlah keuntungan dalam proses inkubasi menurut Petty (2002);
a.       Memberikan pemikiran tidak sadar Anda waktu untuk bekerja. Banyak ahli psikologi percaya bahwa selama tahap inkubasi pemikiran tidak sadar Anda secara aktif mencari bahan yang berguna, terutama analogi dari masalah atau kesulitan saat ini.
b.      Jika Anda merenungkan masalah Anda dari waktu ke waktu selama tahap inkubasi, periode itu juga memberikan pemikiran sadar Anda waktu untuk memecahkan masalah yang lebih rumit. Pemikiran yang dalam, terutama klarifikasi, sering lebih efektif ketika Anda tidak sabar dengan proses yang berjalan. Jika Anda sendiri mengurangi tekanan untuk bereproduksi, jika Anda melepaskan diri dan melihat
c.       segala sesuatu dalam perspektif dan dari sudut yang berbeda, jalan ke depan sering menjadi lebih jelas.
d.      Memungkinkan ego Anda untuk melepaskan diri dari pekerjaan. Jika Anda sedikit memberi jarak antara diri Anda dan gagasan hingga kini, Anda akan mengevaluasi secara lebih jujur.
e.       Peran kecelakaan yang menguntungkan dalam pekerjaan kreatif sering dilecehkan. Jika Anda membawa masalah di sekitar Anda selama sehari atau lebih, sesuatu yang terlintas di pikiran Anda mungkin akan berkaitan banyak dengan pekerjaan Anda.

3.        Tahap Pencerahan (Ilumination)
Menurut Fachruddin (2015), Tahap pencerahan dikenal sebagai pengalaman, yaitu saat sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran, seakan-akan dari ketiadaan, untuk menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi. Tahapan ini sering terjadi ketika seseorang sedang mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan upaya kreatif. Tahap ini merupakan titik tolak ketika gagasan baru berpindah dari alam pikiran tidak sadar ke alam pikiran sadar. Hal ini mudah dicapai dalam keadaan santai dan bebas tekanan.

4.        Tahap Pelaksanaan/Pembuktian (Verification)
Akhirnya pada tahapan ini, kita akan mencoba apakah ide tersebut valid atau tidak. Tahapan ini membutuhkan pikiran sadar (Weisberg, 2006). Menurut Fachruddin (2015), dalam tahapan ini, ada ide atau gagasan yang berhasil dengan amat cepat, sedangkan yang lainnya membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun agar ide tersebut dapat diterapkan dengan valid.
Jadi pada dasarnya kreativitas adalah pengelolaan suatu ide, menghubungkan beberapa elemen ide-ide yang terpisah, selanjutnya ide atau gagasan tersebut dikembangkan dan diolah menjadi suatu karya yang menarik, unik, dan inovatif.

Menurut Weisberg (2006), Wallas mendasarkan teori-nya terhadap laporan-laporan yang ditulis oleh individu-individu yang berprestasi kreatif seperti Poincarè dan Herman Von Helmhotz. Wallas menyarankan kepada pada pemikir, berdasarkan pada laporan ini, untuk menjadi sukses maka harus terkadang memberikan waktu untuk berhenti berpikir secara total dan membiarkan pikiran tidak sadar untuk melakukan pekerjaannya. Ide-ide Wallas merupakan elaborasi langsung dari Poincarè, dengan kontribusi asli Wallas menjadi


pelabelan yang eksplisit dari tahapan-tahapan yang didiskusikan Poincarè dalam istilah yang kurang formal.

B.     TEORI TENTANG BELAHAN OTAK KIRI & KANAN
hudsonchristie.com


            Menurut psikolog, otak manusia terdiri dari dua bagian yang mempunya kekhususan dalam fungsinya. Belahan kiri lebih dominan fungsinya dalam hal penalaran abstrak dan bahasa sementara belahan kanan lebih dominan dalam visual dan persepsi, intuisi, dan pengungkapan emosi. Otak kiri memproses informasi secara sekuensial sedangkan otak kanan memprosesnya secara simultan. Masing-masing belahan otak mempunyai kemampuan untuk berfungsi sendiri-sendiri dan menghasilkan jawaban secara terpisah. Seiring dengan munculnya kreasi baru, awal abad ke-21, pembagian otak kiri dan otak kanan mengalami pergeseran, terutama dengan meningkatnya penggunaan otak tengah. Konon, penggunaan otak tengah jauh lebih dekat dengan berpikir kreatif, intuitif, dan prediktif. Pikiran kreatif dihasilkan dari adanya pelatihan secara bebas serta pesan-pesan kesadaran dan bawah sadar, artinya kreativitas itu dihasilkan dan terintegrasinya kemampuan kedua belahan otak tu nteraksi tersebut menghasilkan prosedur mental yang istimewa yang mengungguli kemampuan kerja masing-masing belahan otak apabila bekerja terpisah.
            Karena itu, apabila Anda mendapat "pancaran kreativitas" ini dalam melakukan tindakan 18 yang positif dan produktif. Anda akan mendapatkan kualitas outstanding yang semakin berkualitas. Semakin diasah dan dilatih; daya kreativitas, kejeniusan kreatif, dan kualitas kreatif akan semakin tajam dan meningkat dari produk kreatif yang sudah dihasilkan sebelumnya.
             Roger Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan belahan otak kanan. 0tak kiri adalah otak rasional, sementara otak kanan adalah otak intuitif/imajinatif. Nah, dalam gambar di atas tampak ada semacam jembatan" yang menghubungkan belahan kiri dan belahan kanan otak. "Jembatan" tersebut bernama corpus callosum.
            Joyce Wy menulis "Kreativitas muncul dari interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak". Coba perhatikan gambar di bawah ini Gambar:



            Gambar di atas adalah gambar otak kita yang memiliki dua belahan. Menurut Roger Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan bekahan otak kanan. otak kiri adalah otak rasional, sementara otak kanan adalah otak intuitif/imajinatif. Nah, dalam gambar di atas tampak ada semacam 'jembatan" yang menghubungkan belahan kiri dan belahan kanan otak. "Jembatan" tersebut bernama corpus callosum.
            Corpus callosum (CC) adalah sistem seklar yang sangat rumit dengan 300 juta neuron aktifnya. CC ini secara konstan menyeimbangkan pesan- pesan yang datang dan menggabungkan gambar yang abstrak dan holistik (yang ditangkap oleh belahan otak kanan) dengan pesan yang konkret dan logis (yang ditangkap oleh belahan otak kiri). "Jika Anda mendengar sebuah lagu," demikian ujar Colin Rose, penulis buku tentang accelerated learning, memberikan contoh sederhana bekerjanya CC, "otak kiri akan memproses syairnya dan otak kanan akan memproses musiknya. Jadi, bukanlah suatu kebetulan bahwa kita me- mahami kata-kata dari lagu populer dengan begitu mudah. Anda tidak perlu berusaha keras untuk itu. Anda menghafalnya dengan cepat karena otak kiri dan otak kanan keduanya terlibat-begitu pula dengan pusat emosi otak pada sistem limbik".
            Kembali ke pernyataan Wycoff bahwa "kreativitas muncul dari interaksi yang luar biasa antara kedua belahan otak, maka peran CC sangat penting untuk membuat diri kita kreatif. Dan salah satu cara praktis yang diusulkan oleh Wycoff-agar belahan otak kiri dan kanan dapat bekerja secara luar biasa adalah dengan menerapkan metode pemetaan-pikiran (mind mapping) secara kontinu dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari.






DAFTAR PUSTAKA :

Fachruddin, Andi. (2015). Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Hernowo. (2006). Menjadi Guru: Mengajar Kreatif. Bandung: Penerbit MLC

Klein, Gary. (2013). Seeing What Others Don’t. The Remarkable Ways We Gain Insights. Inggris: Nicholas Brealey

Petty, Geoffrey. (2002). How To Be Better at Creativity. Inggris: Kogan Page ltd

Setiawan, Iwan. (2012). Agribisnis Kreatif: Pilar Wirausaha Masa Depan, Kekuatan Dunia Baru Menuju Kemakmuran Hijau. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya

Weisberg, R. W. (2006). Creativity: Understanding Innovation in Problem Solving, Science, Invention, and The Arts. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

You May Also Like

0 comments

Brown Bobblehead Bunny