KELOMPOK 4 :
Dwi Aprillia Yulita (12515032)
Dimas Ansory (11515915)
Sarah Dewi Uli Pasaribu (17515854)
A. TEORI WALLAS
Pada
tahun 1926, Wallas mengeluarkan sebuah buku yang berjudul The Art of Thought. Buku ini
membahas mengenai empat tahapan dari proses kreatif, karena secara umum
kreativitas muncul dalam proses empat tahap yang berkelanjutan mengalir
perlahan-lahan dari diri manusia. Berikut adalah tahapan-tahapan dari proses
kreatif Wallas.
1.
Tahap Persiapan (Preparation)
Selama
tahap ini, kita menyelidiki suatu masalah, menerapkan diri kita pada analisis
yang sulit, sadar, sistematis tapi belum membuahkan hasil apapun (Klein, 2013).
Pada tahap ini, pemikir berpusat pada pekerjaan awal yang disadari, dimana otak
mulai mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset
untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Setelah itu, pemikir pun lalu menjadi
akrab dengan masalah yang sedang diselidiki, lalu mencoba mencari solusi
terhadap masalah tersebut dengan cara belajar berpikir, mecari jawaban,
bertanya kepada orang lain, dan lain sebagainya. (Weisberg, 2006).
2.
Tahap Inkubasi (Incubation)
Menurut
Klein (2013), pada tahap ini, kita berhenti berfikir secara sadar mengenai
masalah tersebut dan membiarkan pikiran tidak sadar kita untuk mengambil alih. Wallas
menyarankan untuk menseriusi tahap inkubasi ini. Kita harus berelaksasi, dan
berhenti berfikir mengenai masalah tersebut. Kita harus menghindari hal-hal
yang mungkin mengganggu pikiran tidak sadar kita, seperti membaca materi yang
serius.
Menurut
Fachruddin (2015), Fungsi utama pikiran tidak sadar selama tahapan ini adalah
mengaitkan berbagai ide. Kreativitas merupakan hasil kemampuan pikiran dalam
mengaitkan berbagai gagasan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan unik.
Berikut adalah sejumlah
keuntungan dalam proses inkubasi menurut Petty (2002);
a. Memberikan
pemikiran tidak sadar Anda waktu untuk bekerja. Banyak ahli psikologi percaya
bahwa selama tahap inkubasi pemikiran tidak sadar Anda secara aktif mencari
bahan yang berguna, terutama analogi dari masalah atau kesulitan saat ini.
b. Jika
Anda merenungkan masalah Anda dari waktu ke waktu selama tahap inkubasi,
periode itu juga memberikan pemikiran sadar Anda waktu untuk memecahkan masalah
yang lebih rumit. Pemikiran yang dalam, terutama klarifikasi, sering lebih
efektif ketika Anda tidak sabar dengan proses yang berjalan. Jika Anda sendiri
mengurangi tekanan untuk bereproduksi, jika Anda melepaskan diri dan melihat
c. segala
sesuatu dalam perspektif dan dari sudut yang berbeda, jalan ke depan sering
menjadi lebih jelas.
d. Memungkinkan
ego Anda untuk melepaskan diri dari pekerjaan. Jika Anda sedikit memberi jarak
antara diri Anda dan gagasan hingga kini, Anda akan mengevaluasi secara lebih
jujur.
e. Peran
kecelakaan yang menguntungkan dalam pekerjaan kreatif sering dilecehkan. Jika
Anda membawa masalah di sekitar Anda selama sehari atau lebih, sesuatu yang
terlintas di pikiran Anda mungkin akan berkaitan banyak dengan pekerjaan Anda.
3.
Tahap Pencerahan (Ilumination)
Menurut
Fachruddin (2015), Tahap pencerahan dikenal sebagai pengalaman, yaitu saat
sebuah gagasan baru muncul dalam pikiran, seakan-akan dari ketiadaan, untuk
menjawab tantangan kreatif yang sedang dihadapi. Tahapan ini sering terjadi
ketika seseorang sedang mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan upaya
kreatif. Tahap ini merupakan titik tolak ketika gagasan baru berpindah dari
alam pikiran tidak sadar ke alam pikiran sadar. Hal ini mudah dicapai dalam
keadaan santai dan bebas tekanan.
4.
Tahap
Pelaksanaan/Pembuktian (Verification)
Akhirnya
pada tahapan ini, kita akan mencoba apakah ide tersebut valid atau tidak. Tahapan
ini membutuhkan pikiran sadar (Weisberg, 2006). Menurut Fachruddin (2015),
dalam tahapan ini, ada ide atau gagasan yang berhasil dengan amat cepat,
sedangkan yang lainnya membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
agar ide tersebut dapat diterapkan dengan valid.
Jadi
pada dasarnya kreativitas adalah pengelolaan suatu ide, menghubungkan beberapa
elemen ide-ide yang terpisah, selanjutnya ide atau gagasan tersebut
dikembangkan dan diolah menjadi suatu karya yang menarik, unik, dan inovatif.
Menurut
Weisberg (2006), Wallas mendasarkan teori-nya terhadap laporan-laporan yang
ditulis oleh individu-individu yang berprestasi kreatif seperti Poincarè dan
Herman Von Helmhotz. Wallas menyarankan kepada pada pemikir, berdasarkan pada
laporan ini, untuk menjadi sukses maka harus terkadang memberikan waktu untuk
berhenti berpikir secara total dan membiarkan pikiran tidak sadar untuk
melakukan pekerjaannya. Ide-ide Wallas merupakan elaborasi langsung dari
Poincarè, dengan kontribusi asli Wallas menjadi
pelabelan
yang eksplisit dari tahapan-tahapan yang didiskusikan Poincarè dalam istilah
yang kurang formal.
B.
TEORI TENTANG BELAHAN OTAK KIRI & KANAN
Menurut
psikolog, otak manusia terdiri dari dua bagian yang mempunya kekhususan dalam fungsinya. Belahan kiri lebih dominan
fungsinya dalam hal penalaran abstrak dan bahasa sementara belahan kanan lebih
dominan dalam visual dan persepsi, intuisi, dan pengungkapan emosi. Otak kiri
memproses informasi secara sekuensial sedangkan otak kanan memprosesnya secara
simultan. Masing-masing belahan otak mempunyai kemampuan untuk berfungsi
sendiri-sendiri dan menghasilkan jawaban secara terpisah. Seiring dengan munculnya
kreasi baru, awal abad ke-21, pembagian otak kiri dan otak kanan mengalami
pergeseran, terutama dengan meningkatnya penggunaan otak tengah. Konon,
penggunaan otak tengah jauh lebih dekat dengan berpikir kreatif, intuitif, dan
prediktif. Pikiran kreatif dihasilkan dari adanya pelatihan secara bebas serta
pesan-pesan kesadaran dan bawah sadar, artinya kreativitas itu dihasilkan dan
terintegrasinya kemampuan kedua belahan otak tu nteraksi tersebut menghasilkan
prosedur mental yang istimewa yang mengungguli kemampuan kerja masing-masing
belahan otak apabila bekerja terpisah.
Karena
itu, apabila Anda mendapat "pancaran kreativitas" ini dalam melakukan
tindakan 18 yang positif dan produktif. Anda akan mendapatkan kualitas
outstanding yang semakin berkualitas. Semakin diasah dan dilatih; daya
kreativitas, kejeniusan kreatif, dan kualitas kreatif akan semakin tajam dan
meningkat dari produk kreatif yang sudah dihasilkan sebelumnya.
Roger Sperry, belahan otak kiri memiliki
fungsi yang berbeda dengan belahan
otak kanan. 0tak kiri adalah otak rasional, sementara otak kanan adalah otak
intuitif/imajinatif. Nah, dalam gambar di atas tampak ada semacam
jembatan" yang menghubungkan belahan kiri dan belahan kanan otak.
"Jembatan" tersebut bernama corpus callosum.
Joyce
Wy menulis "Kreativitas muncul dari interaksi yang luar biasa antara kedua
belahan otak". Coba perhatikan gambar di bawah ini Gambar:
Gambar
di atas adalah gambar otak kita yang memiliki dua belahan. Menurut Roger
Sperry, belahan otak kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan bekahan otak
kanan. otak kiri adalah otak rasional, sementara otak kanan adalah otak
intuitif/imajinatif. Nah, dalam gambar di atas tampak ada semacam
'jembatan" yang menghubungkan belahan kiri dan belahan kanan otak.
"Jembatan" tersebut bernama corpus callosum.
Corpus
callosum (CC) adalah sistem seklar yang sangat rumit dengan 300 juta neuron
aktifnya. CC ini secara konstan menyeimbangkan pesan- pesan yang datang dan
menggabungkan gambar yang abstrak dan holistik (yang ditangkap oleh belahan
otak kanan) dengan pesan yang konkret dan logis (yang ditangkap oleh belahan
otak kiri). "Jika Anda mendengar sebuah lagu," demikian ujar Colin
Rose, penulis buku tentang accelerated learning, memberikan contoh sederhana
bekerjanya CC, "otak kiri akan memproses syairnya dan otak kanan akan
memproses musiknya. Jadi, bukanlah suatu kebetulan bahwa kita me- mahami
kata-kata dari lagu populer dengan begitu mudah. Anda tidak perlu berusaha keras
untuk itu. Anda menghafalnya dengan cepat karena otak kiri dan otak kanan
keduanya terlibat-begitu pula dengan pusat emosi otak pada sistem limbik".
Kembali
ke pernyataan Wycoff bahwa "kreativitas muncul dari interaksi yang luar
biasa antara kedua belahan otak, maka peran CC sangat penting untuk membuat
diri kita kreatif. Dan salah satu cara praktis yang diusulkan oleh Wycoff-agar
belahan otak kiri dan kanan dapat bekerja secara luar biasa adalah dengan
menerapkan metode pemetaan-pikiran (mind mapping) secara kontinu dan konsisten
dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA :
Fachruddin, Andi. (2015). Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
Hernowo. (2006). Menjadi Guru: Mengajar Kreatif. Bandung:
Penerbit MLC
Klein, Gary. (2013). Seeing What Others Don’t. The Remarkable
Ways We Gain Insights. Inggris: Nicholas Brealey
Petty, Geoffrey. (2002). How To Be Better at Creativity. Inggris:
Kogan Page ltd
Setiawan, Iwan. (2012). Agribisnis Kreatif: Pilar Wirausaha Masa Depan, Kekuatan Dunia Baru
Menuju Kemakmuran Hijau. Jakarta:
Penerbit Penebar Swadaya