Psikologi dan Internet Dalam Lingkup Interpersonal
NAMA: SARAH DEWI ULI PASARIBU(17515854)KELAS: 2PA11
Psikologi dan Internet Dalam Lingkup Interpersonal
A. Sejarah komunikasi online
ARPANET di
luncurkan pada 1969 oleh sekelompok ilmuwan amerika penelitian akhirnya
berkembang menjadi internet
.Latar belakang komunikasi online dalam mengajar dan
penelitian dapat dibagi menjadi 2 periode yang berbeda di tandai oleh
pengenalan komputer sebagai media pendidikan ditahun 1980-an dan munculnya word
wide wab pada pengenalan 1990an
JENIS JENIS KOMUNIKASI
DARING
-Komunikasi online Ansychronous
-komunikasi online synchronous
FUNGSI DARI KOMUNIKASI DARING
kendali=komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku
anggota dalam beberapa cara setioap organisasi mempunyai wewenang dan garis
panduan formal yang harus d patuhi oleh karyawan
Motivasi=komunikasi tertentu perkembangan motivasi dengan
menjelaskan kepada para karyawan apa yanmg harus di lakukan bagaimana mereka
bekerja baik
Pengungkapan emosional=bagi banyak karyawan kelompok kerja
mereka
Informasi=komunikasi memberikan informasi yang di perlukan
individu dan kelompok untuk mengambil kepuasan
b. Polarisasi dalam internet-Polarisasi kelompok
Polarisasi Kelompok
polarisasi adalah :
1.perbuatan atau proses penyinaran
2.magnetisasi
3.pembagian atas dua bagian (kelompok orang yg berkepentingan dsb)
yg berlawanan
Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok
pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari
suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek
polarisasi menyinggung pada rata-rata scoreindividu sebelum dan setelah diskusi
kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih
moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan
sudah menjadi yang lebih ekstrim.
*Penyebab:
– perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang
dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain
– diskusi kelompok : memunculkan ide2 yang sama
– tidak ada prasangka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu
anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a.
melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan
pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan
kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok
dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya
dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok
dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
*Faktor situasional karakteristik kelompok :
-ukuran kelompok.
-jaringan komunikasi.
-kohesi kelompok.
-kepemimpinan
*Faktor personal karakteristik kelompok
Kebutuhan interpersonal:
– ingin masuk menjadi
bagian kelompok (inclusion)
– ingin mengendalikan
orang lain dalam tatanan hierakis (control)
– ingin memperoleh
keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain
polarisasi kelompok
terdapat Gejala yang dimaksuk adalah pengumpulan suara yang dipaksa karena
situasi, contoh :Dalam suatu kelompok yang berjumlah 70 anggota diadakan
musyawarah untuk memilih keputusan, ada lima orang tidak setuju dengan
keputusan bersama, namuk karena 65 orang anggota setuju dengan keputusan
tersebut, setelah didiskusikan kembali lima orang tersebut ikut setuju dalam
mengambul keputusan yang telah disepakati.
Kelompok ini misalnya
adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu
komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi
kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori
komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok
c. Kelompok unit dalam internet, kelompok kerja virtual
Di dalam dunia
internet terdapat banyak sekali kelompok-kelompok atau biasa yang disebut
dengan komunitas (fanbase) dari kelompok musik, kelompok jual beli barang,
kelompok sosial, dsb. Ini sangat bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari
dunia maya kita dapat mengenal satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi
dan kebiasaan yang sama, orang-orang yang tadinya tidak kita kenal tetapi
dengan adanya kelompok unik ini melalui internet kita dapat bersosialisasi
dengan anggota-anggota lain. Hobi yang sama, mempunyai barang yang hampir sama
karena sama-sama memiliki rasa kekaguman sehingga apapun barangnya,
bagaimanapun bentuk dan cara menggunakannya kalau sudah terlanjur suka dan
kagum pasti akan terus-menerus dicari, bahkan ada yang sampai mencari barang
yang dia suka dia dengan keberaniannya serta niat yang sangat tinggi sampai ke
luar negeri. Ini mungkin ada beberapa contoh analisa tentang kelompok-kelompok
unik dalam Internet.
Di atas kita sudah
jelaskan apa saja kelompok-kelompok yang ada di dalam internet. Mungkin sudah banyak
orang yang mengenal dengan kelompok musik dengan berbagai macam aliran, kalau
sudah mendengar kata tersebut maka anggota-anggota yang ikut bergabung dalam
kelompok itu akan sangat bangga dan senang karena di dalamnya terdapat berbagai
macam hal yang bisa mereka lakukan seperti membuat jadwal berkumpul atau
gathering guna saling mengenal, saling berbagi dalam bermusik, dan saling
memberi semangat agar kelompok tersebut dapat bertahan lama, selalu kompak, dan
akan selalu memberikan yang terbaik bagi kelompoknya sendiri maupun masyarakat
luas. Ada lagi tentang kelompok di dalam internet yaitu jual beli barang, yaitu
segala jenis barang yang bermerk atau yang sudah grosir dapat dijual disitu
tujuannya bagi si pengguna tentu saja menambah penghasilan dan bagi konsumen
adalah lebih praktis. Biasanya para komsumen membeli barang di luar rumah
seperti di Mall atau tempat-tempat grosiran lainnya, kali ini sudah ada yang
lebih praktis lagi tanpa harus keluat rumah yaitu jual beli melalui via online.
Barang yang kita inginkan tinggal pesan lewat email atau sms dan siap diantar
sampai tujuan. Di Indonesia ini sudah beribu-ribu macam kelompok dan mereka
bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan sesama komunitas.
Kelompok Kerja Virtual
Kelompok kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja"
yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan
tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi
tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan
sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja
secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja
virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di
manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan
akses internet.
Kelompok kerja virtual
menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang
terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut
memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka
dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Kelompok kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal
ketimbang kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi,
pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para
anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para
pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Tujuan
Kelompok kerja virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan
efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah
satunya adalah pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah
kantor virtual dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas
dibandingkan dengan menyewa ruang kantor tradisional. Kelompok kerja virtual
merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang
bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan
produktifitas kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan
persahaan dapat “datang” ke kantor secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan
kepergian tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang
dan hadir di lingkungan kantor.
Infrastruktur
Mewujudkan suatu Kelompok kerja virtual berarti
mempersiapkan infrastruktur otomasi perkantoran, melakukan definisi ulang
(redefine) proses kerja kantor, serta mempersiapkan kondisi karyawan untuk
bekerja melalui konsep kantor virtual. Definisi ulang proses kerja dan
persiapan kondisi karyawan tentunya akan melibatkan proses manajemen yang cukup
kompleks, terlebih bagi perusahaan yang selama ini beroperasi dengan cara
tradisional. Sedangkan infrastruktur otomasi perkantoran, meskipun tetap
melibatkan proses manajemen, lebih sering dipandang dari segi teknis
integrasinya. Infrastruktur otomasi perkantoran dapat tersusun atas tiga jenis
aplikasi berikut ini:
1. Aplikasi
perkantoran, meliputi pengolah kata, pengolah tabel, pengolah slide presentasi.
2. Aplikasi
komunikasi, termasuk e-mail, messaging, voice-mail, telefon, fax, address book,
dll.
3. Aplikasi
kolaborasi, yang berisi aplikasi manajemen proyek, kalender elektronik, forum
diskusi, aplikasi konferensi dll.
Kini dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan
kelompok kerja virtual, memudahkan individu untuk mengembangkan usahanya tanpa
harus memikirkan infratruktur otomasi perkantoran. Beberapa perusahaan kantor
virtual telah menyediakan layanan dan bantuan yang terkait dengan kantor fisik,
seperti alamat kantor yang bergengsi, layanan menjawab telepon profesional dan
menyewakan ruang kantor dan ruang pertemuan, dan lain-lain.
Kelompok kerja virtual saat ini bukan hanya sebagai
pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia maya, tetapi juga merupakan aplikasi lengkap
termasuk komunikasi profesional.
d. Kelompok Kerja dan Brainstorming Elektronik
Brainstorming adalah aktivitas dimana sebuah kelompok
mencoba untuk menemukan solusi untuk suatu masalah tertentu, dengan cara
mengumpulkan daftar ide yang di dapat secara spontan oleh para anggota
kelompoknya. Brainstorming ditemukan dan di kembangkan oleh Alex Osborn
Faickney pada tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi
Model-model dari brainstorming ada beberapa macam, antara
lain:
· Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar
pikiran dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka
dalam sebuah pertemuan langsung.
· Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar
pikiran dalam sebuah kelompok akan tetapi tidak dilakukan secara langsung
artinya ketika bertukar pikiran menggunakan alat bantu seperti kertas atau
dengan cara chatting.
· Electronic Brainstorming adalah kegiatan
bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang dilakukan secara elektronik dengan
menggunakan alat seperti group support system.
Dalam elektronik brainstorming, biasanya didukung oleh
sistem rapat elektronik atau EMS. Akan tetapi dapat juga dilakukan secara lebih
sederhana yaitu dengan cara berkirim email, menggunakan browser berbasis, atau
peer-to-peer software.
Dengan sistem rapat elektronik dapat anggota kelompok dapat
bertukar ide dengan menggunakan fasilitas internet, dengan begitu juga akan
terlihat bagaimana kontribusi dari masing-masing anggota kelompok. Dan juga
dalam cara ini dapat ditemukan ide-ide kreatif yang jarang mendapat kesanaan
antar anggotanya, sehingga dapat menghasilkan solusi pemecahan masalah secara
kreatif dan terkategorisasikan, penghapusan duplikat ataun pengahpusan
informasi yang sama, dapat menghasilkan pemikiran yang tidak seperti biasanya
atau tidak standar, dan proses diskusi antar anggota kelompoknya.
Jadi dalam kerja kelompok dengan menggunakan cara
brainstorming terlebih dalam brainstorming model elektronik akan lebih efektif.
karena dengan menggunakan cara ini, anggota kelompok akan lebih mudah mendapatkan
materi dalam internet dan membaginya kepada anggota yang lain.k kerja dan
brainstorming elektronik
e. Menggambarkan kepercayaan dalam tim virtual
Membangun Kepercayaan Dalam Tim Virtual
Tim Virtual adalah sebuah tim yang dibentuk karena adanya
keterbatasan waktu dan ruang dan tidak dapat bersatu secara fisik antara satu
sama lain sehingga dibuatlah Tim Virtual menggunakan jaringan komputer agar
dapat mencapai tujuan bersama. Tim Virtual biasanya dibuat ketika sekelompok
orang ingin mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar ingin berbagi
informasi. Berikut adalah beberapa perbedaan dan persamaan Tim Virtual dengan
tim yang bertemu secara fisik, antara lain:
Persamaan
·
Adanya tujuan
yang ingin dicapai bersama
·
Adanya komunikasi dari setiap anggota tim
·
Memerlukan adanya diskusi tim
·
Kepercayaan dalam tim
Perbedaan
·
Kontak sosial yang terbatas pada tim virtual
·
Ruang dan waktu
·
Tingkat emosional setiap anggota
Dalam membangun tim virtual, hal yang perlu kita perhatikan
adalah:
1. Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam membangun suatu hubungan,
karena dalam melakukan perkerjaan bisa saja terjadi kesalahan dan dengan
komunikasi kita bisa mengurangi sedikit banyaknya kesalahpahaman dalam sebuah
tim
2. Cultural Awareness
Toleransi dan pengetahuan tentang budaya lain juga perlu
diperhatikan, cara penyampaian intensi yang baik didaerah A bisa diterima tapi
belum tentu didaerah B. Hal ini berkaitan dengan komunikasi, karena terjemahan
langsung dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa memperhatikan konteks juga dapat
menambah probabilitas salah pengertian antar anggota.
3. Self Motivation
Tidak semua orang berfungsi dengan baik dalam virtual team
dimana setiap individu diharapkan bersifat self-motivated dan mampu bekerja
secara mandiri tanpa pengawasan atau struktur eksternal. Faktor penting
berikutnya adalah result-oriented, karena tidak ada rekan disekitar yang sadar
betapa intensifnya seseorang berusaha menyelesaikan tugas kecuali pada akhirnya
dia dapat mendemonstrasikan hasil akhirnya dengan jelas.
· Kepercayaan
Kepercayaan sangat penting untuk mendukunbg semua point
diatas, sebagai basis untuk komunikasi yang terbuka dan menyangga motivasi
semua individu yang bersangkutan.
Rasa saling percaya disetiap anggota tim sangatlah
diperlukan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal.
Namun dengan kurangnya kontak sosial, rasa saling percaya antar anggota tim
dapat berkurang sehingga kemungkinan untuk gagal sangatlah mungkin dalam tim
virtual. Dalam mengatasi hal ini kami memiliki beberapa cara agar rasa saling
percaya dari setiap anggota tim dapat tumbuh sehingga tujuan yang ingin dicapai
dapat terwujud secara maksimal, berikut caranya:
· Pemimpin yang kompeten
Adakalanya anggota tim akan patuh dan percaya kepada
pemimpinnya jika pemimpin itu mempunyai kompetensi yang lebih seperti
keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai.
· Membagi tugas dengan rata
Menurut saya pembagian tugas merupakan salah satu faktor
timbulnya kepercayaan dalam tim virtual. Ketika seorang anggota tim merasa
tugasnya lebih berat daripada yang lain, orang tersebut akan berprasangka buruk
terhadap anggota yang lain seperti prasangka adanya hubungan khusus antara
pemimpin dan salah satu anggota lainnya.
· Keaktifan setiap anggota
Setiap anggota tim harus aktif dalam forum diskusi yang
sudah direncanakan. Dalam setiap pertemuan virtual tersebut setiap anggota
harus menjelaskan hasil pekerjaan yang telah ia kerjakan dan jika terjadi
kesalahan dapat dilakukan evaluasi dan
harus berperan aktif dalam memberi masukan-masukan terhadap evaluasi
tersebut sehingga timbulnya kepercayaan antara aggota dengan anggota maupun
anggota dengan pemimpin.
· Kerjasama
Kerjasama merupakan hal terpenting dalam sebuah tim, baik
itu tim virtual maupun tim face to face. Karena dengan adanya kerjasama setiap
anggota tim, akan memunculkan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama
yang ingin diraih. Sekian pernjelasan dari saya mengenai hal-hal yang dapat
membangun kepercayaan dalam Tim virtual
Kesimpulan :
Tim
Virtual sebuah tim yang dibentuk karena adanya keterbatasan waktu dan ruang dan
tidak dapat bersatu secara fisik antara satu sama lain sehingga dibuatlah Tim
Virtual menggunakan jaringan komputer agar dapat mencapai tujuan bersama. Hal yang
perlu diperhatikan dalam mebuat tim virtual adalah komunikasi, cultural
awareness, self motivation, kepercayaan. Rasa saling percaya didalam tim
virtual dapat berkurang, agar hal ini tidak menjadi masalah, maka dalam tim
harus memiliki :
·
Pemimpin yang kompeten
·
Membagi tugas dengan rata
·
Keaktifan setiap anggota
·
Kerjasama
0 comments