Psikologi dan Internet Dalam Lingkup Interpersonal
NAMA: SARAH DEWI ULI PASARIBU
KELAS: 2PA11
Psikologi dan Internet Dalam Lingkup Interpersonal
A. Psikologi ketertarikan interpersonal dalam internet
Dalam berinternet para netter dibuai dengan banyaknya fitur
internet seperti mailing, chatting, gaming, serta jejaring sosial. Dalam
menggunakan fitur tersebut kita biasanya tidaklah sendiri, melainkan kita
bertemu netter lain baik secara langsung maupun tidak dan karena hal tersebut
muncullah komunikasi diantara para netter karena desakan kebutuhan manusia
seperti kebutuhan akan aktualisasi diri dan kebutuhan akan eksistensi orang
lain. Dari komunikasi itulah timbul ketertarikan antara netter satu dengan
lainnya seperti seorang gamer yang menjagokan karakter buatan orang lain yang
jauh lebih kuat dari karakter game yang ia buat, atau seorang pengguna jejaring
sosial yang tertarik dengan lawan jenis setelah melihat gambar profil orang
lain yang dianggapnya menarik, bahkan dengan fitur teleconference yang juga disediakan
dalam berinternet menambah peluang terjadinya ketertarikan antara netter satu
dengan lainnya.
B. Hambatan psikologi dalam interpersonal online relation
Sejalan berkembangnya ketertarikan interpersonal dalam
internet muncullah suatu relationship (hubungan) seperti pertemanan,
murid-guru, kelompok, hubungan kerja, bahkan hubungan kekasih. Namun dalam
berjalannya hubungan tersebut tidak sepenuhnya lancar atau aman, bahkan ada
beberapa kejadian dimana suatu hubungan harus hancur karena beberapa hal yaitu
:
Identitas Palsu, dalam dunia maya seorang netter dapat
menggunakan identitas palsu seperti identitas palsu yang dirancang seseorang
pada akun facebooknya, atau bisa juga orang tersebut memalsukan sebagian
statusnya seperti seorang yang telah menikan memasang status single pada
facebooknya untuk mencari perhatian orang lain atau memudahkannya mencapai
sesuatu.
Kurang Terjaminnya Komitmen, setiap hubungan dibutuhkan
adanya komitmen dimana kedua belah pihak memiliki suatu persetujuan yang
bersifat mengikat. Dalam dunia maya seseorang bisa saja berjanji dan kemudian
pooof menghilang begitu saja dan melupakan semua kesepakatan seperti pada
kegiatan jual beli online sering terjadi penipuan dimana korban telah menyetor
uang tetapi barang tidak dikirim atau sebaliknya, dan kemudian penjual atau
pembeli yang belum memenuhi janjinya itu menghilang atau tidak online lagi.
Kurang Berlakunya Norma dan Etika, sering jika anda
berkunjung ke situs (yahoo.com) dimana situs tersebut memberikan informasi
tentang suatu hal mengenai suatu agama, ragam, atau suku maka anda akan menemui
komentar-komentar yang diketik dengan eksplisit dimana pada komentar tersebut
menjelek-jelekkan suatu RAS, baik komentar pro ataupun kontra.
C. Pelaku negatif dalam interpersonal online relation
Selain adanya hambatan dalam terjalinnya hubungan di dunia
maya di dalamnya juga terdapat beberapa perilaku negatif seperti adanya
cyber-cheating dan cyber flirting.
Cyber Cheating, atau perselingkuhan yang terjadi di internet
dapat terjadi ketika seseorang yang telah memiliki pasangan memiliki hubungan
yang dekat pula dengan orang lain. Misalkan seorang istri memiliki akun
jejaring sosial dimana mantannya masih terdaftar dalam daftar temanya dan
selama ini dia sering chatting dengan kata-kata mesra dan menggoda dengan
mantannya itu, maka hal tersebut dapat dikatakan dengan cyber-cheating.
Cyber Flirting, atau merayu yang dilakukan dalam dunia maya.
cyber flirting adalah suatu hal yang umum yang terjadi di jejaring sosial
bahkan game. Namun dalam terjadinya banyak terjadi ketidak amanan yang
membuatnya dikategorikan sebagai perilaku negatif, contohnya adalah dalam cyber
flirting orang bisa menggunakan bahasa yang tidak pantas, ditambah lagi jika
dalam terjadinya terdapat kepalsuan identitas maka semakin menjadi perilaku
negatif cyber flirting tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :
https://deathneverlost.wordpress.com/2012/11/18/psikologi-dan-internet-dalam-lingkup-interpersonal/
http://sulthan007.blogspot.co.id/
0 comments